Monday, 22 July 2019

Filsafat menjauhkan diri dari TUHAN?


Bagi anda yang telah mengetahui apa itu Filsafat, mungkin anda tidak perlu membaca tulisan ini karna mungkin saja anda dapat menjawabnya, walaupun jawaban anda sesuai subjektivitas anda sendiri. Tapi bagi anda yang masih sama seperti saya dimana sementara "menyelam" maupun "ingin menyelam" dalam mempelajari Filsafat. Selamat datang.

Kata Filsafat sering kita dengar, baik di televisi, koran, media mainstream dll. Tapi apakah Filsafat itu? Familiar tapi buyar. Sejujurnya, menjelaskan Filsafat itu belum mampu saja jelaskan secara komprehesif dalam kapasitas saya yang sekarang, masih perlu "menyelam" lebih dalam agar mendapatkan terminologi dari Filsafat itu secara utuh. 

Tapi tujuan saya dalam tulisan ini hanya untuk menjawab secara hipotesis (jawaban sementara) terkait diskursus Filsafat yang membuat kita penasaran terkait barang apa ini yang sering muncul dibenak, kepala dan kata per kata disetiap media. Mungkin ini dapat menjawab juga anggapan bahwa belajar Filsafat dapat membuat diri kita jauh dari ajaran TUHAN.

Secara Etimologi Filsafat berasal dari bahasa Yunani yakni Philo dan Sophia. Philo artinya "cinta" dan Sophia adalah "kebijaksanaan", jadi Philosophia atau Filsafat artinya "Cinta Kebijaksanaan atau Pecinta Kebijaksanaan" (imbuhan pe merujuk pada pelaku). Sedangkan dari definisi teoritis, artinya melewati proses ilmiah (objektif dan universal) menyatakan bahwa Filsafat adalah ilmu untuk mempelajari suatu ilmu, fenomena dan pemikiran (doktrin, aliran, mahzab, khazana, ajaran) secara mendalam dan sedalam dalamnya. Kemudian juga mengutip pendapat Plato (427 SM) menyatakan Filsafat ialah pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang sebenarnya, pula Descartes (1592/1650) Filsafat ialah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya.

Kompilasi definisi diatas saya kita belum dapat mewakili terminologi Filsafat secara utuh. Tapi "cukup" untuk memberikan hipotesis dari segala keheranan teman teman semua. Lewat kompilasi definisi di atas dapat dikatakan bahwa Filsafat adalah "IBU" dari semua ilmu pengetahuan.

Cikal bakal munculnya Filsafat dimulai ketika manusia (homo sapiens) mulai berpikir. Pikirannya itu membawa ia mulai dari 3 proses. Pertama, Keheranan. Awal mula orang berpikir karna heran dengan bumi dimana mereka tinggal, contohnya mengapa bumi ini ada? kenapa bumi ini dalam waktu tertentu bisa gelap dan bisa terang? Pengamatan ini memberi dorongan untuk menyelidiki. Dan mulailah orang berpikir. Kedua, Kesangsian. Manusia awalnya heran, dan kemudian dia ragu ragu. Ia tak memiliki keyakinan bahwa apa yang diamati itu benar? Atau hanya tipuan panca indra. Sikap "skeptik" ini membuat manusia semakin ragu dan semakin terpacuh untuk berpikir dengan lebih rasional dan objektif. Ketiga, Kesadaran akan Keterbatasan. Semakin manusia berpikir semakin manusia terpukai dengan situasi dunia yang sangat luas, dibandingkan dengan alam bumi yang luas manusia bukanlah apa apa. Semakin ia terpukau semakin ia sadar dengan eksistensinya. Bahwa manusia bukanlah apa apa dibandingkan alam semesta.

Dari asal usul Filsafat tadi, dapat kita ketahui bahwa Filsafat sudah ada ketika orang mulai berpikir. Baik itu dimulai dari Keheranan, Kesangsian dan Kesadaran akan Keterbatasan. Walaupun masih secara praktek (sebagai seni) belum melewati metode ilmiah demi mencapai predikat sebagai Ilmu Pengetahuan. Panjang perjalanannya dari Zaman Yunani Kuno, Zaman Pertengahan dan Zaman Modern Kontemporer. 

Melewati proses yang cukup panjang Filsafat kemudian bertransformasi menjadi Filsafat Ilmu, artinya telah memenuhi persyaratan metode Ilmu Pengetahuan (Sistematis, Objektif, Rasional dan Universal). Kemudian apa sebenarnya Tujuan dari Filsafat ilmu itu? Pertama, Filsafat Ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Kedua, Filsafat Ilmu merupakan usaha merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan. Ketiga, Filsafat Ilmu memberikan penalaran logis yang rasional dan objektif bagi setiap ilmu yang ada sekarang secara mendalam, komprehensif dan utuh. 

Nah saya kira untuk gambaran awal telah cukup untuk orang awam seperti "kita" untuk mendapatkan sintesis dari penjelasan diatas. Walaupun tetap masih kurang. Bila telah mendapatkan Hipotesis marilah menjawab judul tulisan kita "Apakah belajar Filsafat itu Menjauhkan diri kita dengan TUHAN?"

Anggapan ini muncul karna menurut para Ilmuan (Scientist) segala sesuatu di muka bumi ini dapat dijelaskan dengan Ilmu Pengetahuan. Malam adalah proses rotasi bumi sehingga ada pergantian antara Matahari dan Bulan alhasil muncullah Siang dan Malam. Kemudian Manusia mati karena berhentinya jantung memompa darah keseluruh bagian tubuh sehingga terciptanya oksigen. Penjelasan2 Ilmiah diatas merupakan Jawaban Ilmu Pengetahuan kepada setiap anggapan kaum Agamis Fundamentalis yang selalu mengakhiri pertanyaan tetang dunia ini dengan "Tuhan yang mengatur"
Anggapan dilematis dan kontroversial bagi sebagian orang. Tapi sebenarnya menurut saya mudah saja untuk menjawabnya. Cukup lihat etimologinya saja yakni Philosophia atau Pecinta Kebijaksaan, tentunya bila asal muasal kata Filsafat itu adalah Pecinta Kebijaksanaan/Cinta Kebijaksanaan artinya justru belajar Filsafat itu membuat kita semakin bijak. Bila kita bijak kita akan semakin dekat dengan Pencipta, karena sadar akan keterbatasan akal manusia. Ingat bijak bukan rasional. Filsafat mengajarkan kita untuk mencari kebenaran dari kebenaran yang telah ada. Filsafat memicu kita untuk berpikir sistemanis, objektif, rasional dan komprehensif. Menarik bukan? 

Saya kembali ingatkan kepada anda bahwa realitas orang yang ingin mengetahui dunia dari sisi lain ya seperti ini, anda harus menerima pandangan, jangan hanya bertahan di aliran yang anda yakini. Dan juga saya tegaskan bahwa iman anda harus kuat apabila anda ingin "menyelam" lebih dalam untuk menemukan jawaban sederhana tetang "Apakah itu Filsafat" menjadi devariasi jawaban. Kemudian buatlah pendapat ini sebagai selingan tanpa mengubah Status Quo ajaran agama yang anda anut.

Pengangan saya dalam belajar : 
"Dalam belajar, cukup menyelam jangan tenggelam"

Lewat tulisan ini saya kira anda akan mampu menemukan jawaban yang mungkin lebih variatif dan lebih konstruktif dari pernyataan saya. Saya kira lewat kompilasi definisi, asal, tujuan dan implikasi diatas dapat memberikan "Hipotesis" bagi anda. Semoga Mengedukasi

Sekian. 



2 comments:

Rohan said...
This comment has been removed by the author.
Rohan said...

Filsafat adalah Induk dari semua ilmu pengetahuan (Mater Scientiarum)👍👍
Mantappp👏👏👏