Wednesday 22 May 2019

Review Buku "Si Anak Cahaya"






Memerlukan waktu yang tak cepat bagi saya untuk menyelesaikan buku ini. Sekitar lebih kurang 2 bulan saya membaca buku ini hingga akhirnya selesai juga. Memang sih nanti pada waktu waktu tertentu saya membacanya secara intens, karna fokus saya sering berpindah sehingga perlu waktu lama untuk menyelesaikan buku ini

Buku ini bergenre Novel tentang Peristiwa, membaca novel itu sangat berguna untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi kita. Karna melewati Novel kita akan memvisualisasikan kata kata menjadi imajinasi kita sendiri. Itulah keunggulan baca novel daripada menonton film yang jelas visualisasi dan animasinya telah tersedia.

Buku ini merupakan karya dari Tere Liye tahun 2018 lalu. Ya, Si Anak Cahaya adalah buku yang menceritakan tentang seorang anak "Nurmas" yang hidup didesa kecil pada tahun 1950an pasca Indonesia memploklamirkan kemerdekaan. Letnan Harris "AH Nasution (Pahlawan Revolusi Indonesia) menafsirkan nama Nurmas diawal cerita buku ini, tepatnya saat ada seleksi tentara dikampung mereka.

Bang Tere mengatakan bahwa, "dari puluhan karya Tere Liye, serial buku ini adalah mahkotanya"

"Nama kau Nurmas, itu nama yang indah sekali. Nur itu cahaya, mas atau emas itu logam mulia yang berharga. Aku harap, suatu cahaya dan kemuliaan kau akan menyatu berkilauan." Buku ini tentang petualangan masa kecil Nurmas dan perjuangan yang menakjubkan.

Bagi anda yang belum baca sebaiknya baca dulu, karna ini merupakan spoiler. Artinya ini merupakan pokok pokok cerita didalamnya yang sangat memukau saya sehingga saya merekomendasikan anda untuk membacanya.

Saya akan mengangkat bab/bagian yang saya anggap paling menarik untuk dibedah, karna buku ini berisi 26 bab serta Epilog yang tak mungkin dibahas semua, tapi secara komrehensif saya coba mengaitkannya agar tetap mendapat penjelasan yang menyeluruh

Nung (panggilannya) merupakan anak kelas 5 SD yang pintar dan berani, ia pandai dalam sekolah juga pandai dalam menghadapi rekan sebayanya maupun orang yang lebih tua (maksud menghadapi yaitu ia mampu membangun argumen dan siasat agar orang yang lebih tua "mau" mendengarnya).

Awal cerita dimulai dengan Seleksi Tentara, karna bangsa Indonesia waktu itu baru saja merdeka maka untuk memperkuat armada tempur Indonesia dalam menghadapi serangan dari bangsa lain maupun menjaga keamanan dalam negeri yang masih seumur jagung waktu itu. Mereka turun langsung ke desa desa untuk mencari para pemuda terbaik desa tersebut yang akan diseleksi untuk masuk anggota Tentara Nasional Indonesia waktu itu. Seleksi ini langsung dipimpin oleh Letnan Harris yang mana ia adalah AH. Nasution (saya tau karna diendingnya diungkap) beliau adalah pahlawan revolusi Indonesia yang berjuang demi mempertahankan NKRI.

Karna tinggal didesa terpencil, cukup membuat desa yang ditinggali Nung ini terisolasi. Jarak ke kota itu 6 pal (16kilometer)  transportasi satu satunya yang bisa diandalkan adalah Roda bang Toppa ditarik kerbau bongsor bernama Kibo. Karena dipedalaman fasilitas sangat minim, untuk kesehatan mereka berharap pada dukun untuk membantu mereka untuk menyembuhkan penyakit, walaupun cara penyembuhannya tak masuk akal wkwk. Nung dan Keluarganya salah satu warga yang menolak cara ini, karna sangat bertentangan dengan ajaran Agama, pula bertentangan dengan cara medis

Suatu malam, Nung sempat bertanya bagaimana bapaknya (Yahid) bertemu dengan mamaknya (Qaf), dibagian ini saya mulai tertarik untuk mengetahui lebih dalam pemikiran penulis yang menyisipkan paham "komunis" dibuku ini, tapi perlu diingat bukan buku ini berisi tentang paham komunis buku ini menempatkan komunis itu adalah paham yang tidak relevan dengan keadaan bangsa. Ideologi komunis mengajarkan kekerasan, tak kenal tuhan, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.

Waktu masih muda, bapaknya Nung bang Yahid merantau ke kota untuk mencari pekerjaan. Pada saat itu ternyata dia rajin mengikuti organisasi pergerakan. Organisasi yang ia masuki adalah organisasi poros kiri yakni ideologi komunis!!! memiliki semangat yang menggebu gebu sebagai pemuda "revolusi" ia bahkan sempat meninggalkan agamanya pada waktu itu, ia balik ke kampung dan membongkar Mesjid tempat bapaknya melayani. Ia bahkan menebarkan kabar buruk demi mendiskursus kan keberadaan orang beriman terhadap agamanya.

Karna kelakuannya yang biadab, ia diusir oleh bapaknya sendiri karna rela menjual dan meninggalkan agamanya demi mempertahankan ideologi yang ia yakini baru baru saja. Peristiwa ini yang nantinya dia sesali dalam kehidupannya. Kembali kekota ia melakukan pergerakan untuk merebut suatu gedung yang diduduki Organisasi "Sok Alim" (sebutan mereka untuk organisasi yang berideologi agama islam),perang saudara terjadi, bersama Dulikas temannya mereka melancarkan serangan dengan bermodalkan "Semangat", akhirnya serangan mereka sia sia. Akibat kericuhan dan keributan yang mereka buat, tentara Belanda turun dan membubarkan masa, anak Dulikas tertembak dan istrinya juga mati, ia mengkambinghitamkan Yahid atas kejadian ini dan menyimpang dendam untuk dibalasnya dikemudian hari.

Yahid dari Organisasi Komunis dan Qaf dari Organisasi "Sok Alim" bertemu ketika Yahid terkena peluru dikaki dan pingsan, karena Organisasi Qaf adalah organisasi agama maka mereka memutuskan untuk menolong Yahid walaupun sebelumnya terangterangan melakukan penyerangan terhadap gedung mereka. Buah cintapun mekar dan mereka memutuskan untuk menikah, Yahid pun kembali berusaha menerima ajaran agamanya walau berat.

Kemudian sampailah ditimeline sekarnag, yakni memiliki anak perempuan Nung dan mamaknya (Qaf) hamil besar, bapaknya (Yahid) menjadi petani multiaspek. Setelah berumur 9 bulan kandungan ibunya akhirnya merontah untuk siap melihat dunia, adik laki lakinya pun lahir, Unus namanya. Yang menarik adalah perjuangan mamaknya dalam melahirkan Unus, dibantu nenek Beriah (dukun persalinan kampung paling hebat) perjuangan seorang Ibu terlihat disini.

Tadi telah saya sampaikan Nung itu anak yang pandai berpikir dan pandai bersilat lidah.
Ia sangat menolak kedukunan seorang kakek dikampungnya karena bertentangan dengan agama. Dia juga memiliki sifat kepemimpinan, ia memimpin Jamilla, Rukaya, Soleh dan lain lain (teman karib Nung) untuk berjualan didekat stasiun persinggahan kereta, toko mereka bernama "Alibaba" tak lain tujuan mereka berjualan untuk membantu orang tua dalam hidup sehari hari. Nung pula seorang anak yang berani, ia berani pergi kekota kabupaten sendiri karna bapaknya sakit mamaknya hamil besar, ia berani menjaga ladang padi dimalam hari sampai sampai ketemu dengan Si Puyang (Harimau). Ia juga sangat inovatif, ia menghitung ketersediaan beras dikampung mereka dengan selisih kebutuhan mereka selama beberapa musim kedepan, karna hasil hitungan dia warga desa dapat mengantisipasi musik Pacek (kekurangan pangan) dengan cukup.

Bagian paling Epic dibuku ini adalah ketika Dulikas, ketua organisasi berideologi Komunis yang pernah digeluti bapak Nung kembali dengan propaganda didesa desa yang pada saat itu mengalami krisis pangan, ia membagikan beras gratis dengan dalih agar masyarakat akan memberi simpatih terhadap ajaran yang mereka sebarkan "sama rata, sama rata", "Saatnya kaum proletar melawan kaum borjouis, Revolusi!!!'"

Dulikas kembali dengan jeep dan pasukan lengkap dengan senjata laras panjang. Ia sebenarnya tidak tau keberadaan Yahid rekan yang ia anggap penghianat itu, tapi karena mengetahui lewat buku kepada desa "Mang Hasan" ia akhirnya menemukan Yahid. Bak mencari jarum diantara jerami akhirnya dia menemukan apa yang selama ini dia cari, demi pembalasan dendam yang ia pendam.

Ia mengumpulkan orang ditengah lapangan kampung untuk diinterograsi satu persatu agar ada yang mengungkap keberadaan Yahid dikampung ini. Seorang kakek dijadikan sandra, walaupun sudah bungkung kurus kering ia rela disiksa untuk mengungkap keberadaan Yahid, tapi ia bersih keras untuk diam dan tak mengatakan apa2. Diancam dengan pistol yang siap ditarik pelatuknya, mamak Nung pun teriak dan mengaku bahwa ia adalah keluarga Yahid. Nung, Unus (adeknya) dan mamaknya pun maju kedepan untuk dibuat sandra. Bapaknya belum pulang dari kebun akhirnya menunjukan diri kepada Dulikas dan menyerahkan diri asal kan keluarganya tak dilibatkan

Seperti melihat emas, mata Dulikas berbinar orang yang selama ini dia cari untuk melampiaskan dendamnya akibat kematian anak perempuannya Valentine dan Istrinya akhirnya didepan mata. Ia langsung tertawa dan siap melakukan pembalasan dengan membunuh Yahid beserta keluarganya.

Tak terduga, karna percikan cahaya mobil jeep milik organisasinya Dulikas. Seekor kerbau bongsor mengamuk!!! Ia akhirnya memporak porandakan lapangan dengan membabi buta menerobos dan menabrak serta menantuk jeep yang menyinarkan cahaya, massa pun kacau dan lari tak peduli dengan penjaga yang siap menembaknya, toh penjaganya juga bingung akibat serangan kerbau itu.

Di kesempatan dalam kesempitan ini, Nung akhirnya mampu melepaskan diri dan lari dari desa, ia akhirnya memutar otaknya untuk mendapatkan bantuan agar Dulikas cs ini ditangkap. Dengan berat hati dan berat pikiran ia bersama Unus yang digendongnya memutuskan untuk meninggalkan desa pada malam hari untuk pergi ke kota kabupaten meminta pertolongan kepada Tentara.

Perjalanan Si Anak Cahaya ini sangat berceceran keringat dan darah. Ya, dibebani dengan pikiran tentang Ayah dan Ibunya yang diujung jurang kematian, juga dibebani dengan Unus yang ia gendong dipunggunya. Perjalanpun dimulai. Ia berjalan menyusuri hutan belantara dan semak belukar demi mencapai tujuan. Cobaan pertamanya adalah dia dihadang oleh dukun yang selama ini dia benci, ia ingin membawah Nung kepada Dulikas karna dijanjikan ibalan apabila berhasil menangkap Nung. Nung pun merontah dan tak ingin dibawah dukun itu. Tapi, secara kebetulan Sang Raja Hutan muncul, Ya, si Puyang!! Si dukun berusaha menjinakannya tapi tak berguna Ia malah dilahap Puyang.
Kemudian 3x ia ketemu kawanan babi hutan yang menghalangi jalan yang dia hendak lewati, sehingga mengakibatkan ia harus memutar arah. Karna mengikuti jalan yang belum dijelajahi maka kakinya tertancap duri dan menancap kakinya. Dengan kaki berdarah dan gendongan Unus dia terus berjuang, ketika ia ingin menyerah ia teringat wajah mamak dan bapaknya serta seluruh orang kampung. Terakhir ia dihadang anjing liar 4 ekor ketika hendak sampai dikota kabupaten. Tapi memang pertolongan Tuhan tak pernah terlambat, dengan cepat pemuda desanya yang lulus seleksi Tentara (Bang Jen dan Bang ....) tiba tepat wktu dan membunuh anjing liar itu.

Nung pun menceritakan semua yang terjadi dikampungnya saat ini dan langsung meminta tolong segera agar bantuan diberikan. Tanpa menunggu lama pun karena Letnan Harris (AH Nasution) sangat membenci pergerakan organisasi ini terus turun tangan langsung dengan Jeep Tentara dengan armda pasukan yang banyak kembali kedesa mereka.

Penyergapan terjadi, Letnan Harris Nasution berdiiri dengan gagah menumpas para komunis biadab itu, bang Jen orang desa itu menyerang paling semangat dan disaksikan oleh orang desa itu. Dulikas pun ditembak dan anteknya pun bernasib sama. Masyarakat menangis, desa berduka, Tentara memberikan bantuan kepada mereka baik tempat tinggal darurat maupun bantuan logistik dll.

"Dengan air mata bapak dan mamak memelukku" kata Nung. Terimakasih Nurmas, karna engkau desa selamat, ia karna kau Nurmas tindakanmu cocok dengan namamu "Si Anak Cahaya" suasana mencekam pun selesai desa kami kembali kondusif dan berbenah kembali.

Ending ceritanya bahagia, timeskip 15 tahun dihari perhikahan Nung dengan seorang lelaki bekas kakak kelasnya yakni Badrun si S. Dulu mereka bak air dan minyak tak bisa menyatuh dan saling bersaing. Tapi itulah hidup berputar dan kita  tak tau apa yang akan terjadi dimasa depan. Teruslah bercahaya bagi orang banyak agar cahaya itu akan menjadi penerang bagi kita dalam kegelapan masa depan yang tak pasti.

Demikian Review buku kali ini, saya merekomendasikan anda untuk membaca novel ini agar mendapatkan sensasi yang seutuhnya. Anda akan mendapat value sebenarnya lewat visualisasi anda terkait peristiwa dalam buku ini.

Demikian, salam



No comments: