ANALISIS ADMINISTRASI PUBLIK
Ir. Dr. Laurens Bulo MAP M.Sc
A.
EKOLOGIS ADMINISTRASI NEGARA
DEFENISI EKOLOGI
•
Kata ekologi pertama kali di
perkenalkan oleh Ernest Hackel, seorang biologis Jerman pada tahun 1869.
•
Kata Ekologi terdiri dari
kata Oikos dan Logos, Oikos = Rumah atau
tempat tinggal, sedangkan Logos = telaah atau studi.
•
Jadi Ekologi adalah ilmu
tentang rumah atau tempat tinggal mahluk, biasanya ekologi didefinisikan
sebagai berikut :
“Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan
lingkungan”.
Menurut Webster Dictionary
EKOLOGI adalah;
(cabang biologi yang berhubungan dengan relasi antara organisme hidup dan lingkungan mereka; di bidang sosiologi, hubungan antara distribusi kelompok manusia dengan mengacu pada sumber daya material, dan sebagai akibat dari pola-pola sosial dan budaya)
(cabang biologi yang berhubungan dengan relasi antara organisme hidup dan lingkungan mereka; di bidang sosiologi, hubungan antara distribusi kelompok manusia dengan mengacu pada sumber daya material, dan sebagai akibat dari pola-pola sosial dan budaya)
J.B. Bews dalam Human
Ecology (1935) : (Kata ekologi berasal dari bhs Yunani, oikos,
sebagai gedung atau rumah, akar kata yang sama seperti yang terdapat pada
kata perekonomian dan ekonomi. Subjek dari Ekonomi dan ekologi memiliki banyak
persamaan, namun ekologi jauh lebih luas. Ekologi berkaitan dengan semua
hubungan organisme hidup dengan lingkungan mereka)
Menurut
Prajudi Atmosudirjo, Ekologi adalah tata
hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbal-balik) antar satu orgaisme
dengan lingkungan sekelilingya.
Menurut
H. Sitanggang, Ekologi ialah ilmu yang mempelajari saling
hubungan antara lingkungan dengan faktor- faktornya, saling hubungan antar
faktor – faktor lingkungan sendiri dan saling hubungan antar unsur sesuatu
faktor dengan selamanya, serta saling hubungan dengan lingkungannya.
Ekologi
Administrasi Negara: adalah Serangkaian proses
yang terorganisir dari suatu aktivitas publik atau kenegaraan yang bertujuan
untuk memecahkan masalah masalah publik melalui perbaikan-perbaikan terutama di
bidang organisasi, sumber dan manusia dan keuangan (Fred. W. Riggs).
Dengan
kata lain ekologi Administrasi Negara yaitu suatu ilmu yang mempelajari
adanya proses saling mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan normatif
secara total dan timbal balik antara pemerintah dengan lembaga-lembaga
tertinggi negara maupun antar pemerintah, vertikal - horisontal, dan dengan
masyarakatnya.
Faktor Faktor Ekologis
Fred W. Riggs:
Dalam model Keseimbangannya (Equilibrium model” (1961) telah menggambarkan 5 faktor ekologis Administrasi Publik AS;
- Economic foundations
- Social structure
- Communications network
- Ideological/Symbol patterns
- Political system
John M. Gaus: mengenalkan
6 faktor ekologis dari Sistem Administrasi Negara
Philipina;
•
People (penduduk)
•
Place (tempat)
•
physical technology (teknologi fisik)
•
Social technology (teknologi sosial)
•
Wishes and ideas (cita-cita & Harapan2)
•
Catastrope (bencana)
•
Personality (kepribadian)
Felix A. Negro: dalam “Modern Public Administration” menulis tentang bagaimana ciri-ciri tersebut
mempengaruhi Adminidtrasi Negara yakni:
•
Population changes (perubahan populasi)
•
advances in physical technology, (Kemajuan) teknologi fisik)
•
advances in social inventions, (Kemajuan
dalam penemuan sosial)
ideological environment (ideologi lingkungan
Faktor-Faktor Ekologis AN:
- Faktor-faktor yang
beraspek alamiah;
- Lokasi dan posisi
geografis
- Keadaan dan Kekayaan
Alam
- Keadaan dan Kemampuan
Penduduk
- Faktor-faktor yang
beraspek sosial;
- Ideologi
- Politik
- Ekonomi
- Sosial-budaya
- Militer/Hankam
B.
ANEKA WAJAH ADMINISTRASI NEGARA
- Administrasi negara : AN atau Public
Administration adalah suatu “species” dlm lingkungan “Genus” administrasi
(administration) yang
bermakna sebagai kegiatan manusia yang koperatif.
- Species lainnya mungkin dapat disebutkan administrasi niaga atau perusahan (bussiness
administration) dan
administrasi privat non perusahan niaga
- Administrasi Negara dan
administrasi Niaga telah dikembangkan sebagai cabang ilmu ynag diajarkan
dalam dunia perguruan tinggi; School of Public and Bussiness
Administration (USA) dan Fakultas Ketatanegaaran dan Niaga (Ind).
Definisi Administrasi Negara:
• Dwight Waldo (1955); Sesungguhnya tidak ada
defenisi yang tepat ttg public administration . Mungkin ada defenisi
yang ringkas tetapi tidak dapat memberikan penjelasan yang memuaskan. Oleh
sebab itu diberikan 2 buah defenisi sebagai pangkal pembahasan selanjutnya;
• AP adalah organisasi dan managemen dari manusia dan benda guna mencapai
tujuan-tujuan pemerintah.
• AP adalah suatu seni dan ilmu tentang managemen yang dipergunakan untuk
mengatur urusan-urusan negara.
•
John M. Pfiffner &
Robert V. Presthus
(1960) AN (AN meliputi implementasi kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik)
(1960) AN (AN meliputi implementasi kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan oleh badan-badan perwakilan politik)
•
AP ( AN dapat didefenisikan
sebagai koordinasi usaha-usaha perorangan dan kelompok untuk melaksanakan
kebijakan pemerintah. Hal ini terutama meliputi pekerjaan sehari-hari
Pemerintah
•
(secara menyeluruh, AN
adalah suatu proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijakan-kebijakan
pemerintah, mengarahkan
kecakapan-kecakapan dan teknik-teknik yang tak terhingga jumlahnya yang memberi
arah dan maksud terhadap usaha-usaha sejumlah besar orang)
Ira Sharkansky (1975)
•
AN
dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan administrator, yang meliputi banyak sekali
pekerjaan Pemerintah, sehingga tidak dapat dilukiskan secara sederhana atau
singkat.
•
Sebagian
lagi terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan yang bersifat inovatif.
•
Dapat
disimpulkan secara samar PA adalah sebagai lapangan/arena para administrator
melakukan kegiatan-kegiatan, tugas-tugas dan pekerjaan pemerintah negara.
•
PA berkaitan erat dengan
Public policy atau kebijakan pemerintah/negara.
Felix A.Nigro
Mendiskripsikan PA sebagai
berikut;
- adalah suatu kerjasama kelompok dlm lingkungan pemerintahan.
- Meliputi 3 cabang pemerintahan- eksekutif, legislatif dan
yudikatif-serta hubungan diantara mereka;
- Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan umum/Negara dan
oleh karenannya merupakan sebagian dari proses politik;
- Dalam beberapa hal berbeda dengan administrasi private;
- Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok swasta dan
perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat.
Keaneka ragam defenisi disebabkan oleh
pendekatan yang paling sedikit dipengaruhi oleh latar belakang keahlian para
ahli untuk menjawab pertanyaan pokok; Apakah yang dimaksud dengan AN ?
- Ahli-ahli Ilmu Politik, ahli
Ilmu Hukum, Ilmu sejarah, Ilmu keinsinyuran, ahli ekonomi, dan akhir-akhir
ini juga diikuti oleh para ahli ilmu tingkah laku manusia seperti
sosiologi, psikologi, antropologi dan lain sebagainya.
- Beberapa yang dipengaruhi oleh berbagai macam pendekatan keilmuan
tersebut itulah yang menghasil- kan aneka wajah administrasi negara
sebagai mana akan dijelaskan selanjutnya;
AN Sebagai salah satu dari kedua Fungsi Pemerintahan yang penting.
•
Wilson & Goodnow;
•
Mengeritik
tentang adanya doktrin “pemisahan kekuasaan” menjadi tiga (ELY)
•
Mengemukakan
2 fungsi pokok pemerintah yakni Politik (kehendak negara) & Administrasi
(pelaksanaan Kehendak Negara).
•
Adanya
dikotomi politik & administrasi mempengaruhi studi ttg AP.
•
Keuntungan
dikotomi, memberikan tekanan betapa pentingnya AN untuk diselidiki dan
dikembangkan.
•
Kerugiannya
beberapa orang berpikir bahwa politik & adminsitasi perlu dipisahkan
•
Administrator; setiap campur tangan kaum politisi terhadap
soal-soal adminsitrasi adalah jelek.
•
Politisi: cenderung curiga dan menuduh bahwa
administrator selalu berusaha memperluas kekuasaan dan kebebasan diri dari
pengawasan politisi.
•
Azas
pembagian ini berarti; bahwa gol. Politisi mengkhususkan diri pada pembuatan
kebijakan sedangkan gol. Administrasi mengkhususkan diri pada soal-soal
melaksanakan kebijakan.
•
Jelas
wajah AN sebagai fungsi dari kegiatan dan tindakan-tindakan untuk mengeksekusi
kehendak dari negara, kehendak mana terjantum dalam kebijakan umum yang telah
dirumuskan sebagai hasil dari fungsi politik.
AN Sebagai Salah Satu Cabang Dari Pemerintahan.
v
Banyak
anggapan bahwa departemen-departemen lama kelamaan berkembang dan bertambah
banyak sebagai kelanjutan dari cabang eksekutif ( atau sebagai AN), padahal
cabang legislatiflah yang menciptakan, memelihara dan mengawasi Dept tersebut.
v
Aparatur
pemerintah yg ada di berbagai instansi dan dept. yang menelan pembiayaan besar
jelaslah merupakan suatu organisasi administrasi yg lain dari cabang eksekutif
dan sudah tercantum dalam UU.
v
Dalam
organisasi administrasi ini terdiri dari gabungan jabatan-jabatan yg didalamnya
berhimpun sekelompok orang yg melakukan kegiatan atau tindakan untuk mencapai
tujuan negara, dalam hal inilah AN mempunyai wajah sebagai suatu institusi.
v
Aparatur
departemen bertanggungjawab kepada presiden baik sebagai kepala eksekutif
maupun sebagai administrator tertinggi.
v
Karena
sifat yang istimewa maka administrasi kadang-kadang dikatakan sebagai cabang ke
4 (empat) dari pemerintahan negara disamping cabang-cabang legislatif,
eksekutif dan yudikatif.
AN Beraspek Yudiris
•
Instansi
pemerintah dan organisasi administrasi diciptakan oleh hukum, dan mereka
diadakan untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum
•
Hukum
UU menetapkan kekuasaan, merinci tugas-tugas dan membatasi wewenang mereka
serta menyediakan alat hukum bagi warga negara untuk menyanggah/menentang
penyalah gunaan kekuasaan administrasi dan penggunaan kekuasaan yang melampaui
batas.
•
Sistim
AN di negara Eropa kontinental & asia
sebagian besar studi AN merupakan studi tentang Hukum, sedangkan di
Negara Anglo Amerika para administrator bukan dari sekolah hukum
AN Sebagai Profesi
•
“Politik
bagi tempat petualangan (amatir), AN adalah tempat untuk mempraktekkan keahlian”, hal ini anggapan sebagian orang adalah
generalisasi yang sembrono dan tentu saja banyak pengecualian akan tetapi
generalisasi ini pada azasnya benar.
•
Pertanggungjwaban
seorang politisi ialah mewakili orang yang telah memilihnya. Dalam melakoni ini
dia harus mempunyai kecakapan-kecakapan tertentu akan tetapi tidak diperlukan
adanya pendidikan dan latihan formal yg mendalam.
•
Politisi
akan tetap memegang jabatannya selama dia mendapatkan kepercayaan, setelah itu
biasanya akan kembali lagi kelapangan pekerjaan semula.
•
Administrator
adalah seorang “profesional” dalam arti bahwa Ia adalah seorang spesialis yang
telah dididik dan dilatih dalam lapangannya yang khusus dan diharapkan tetap
dalam posisinya masing-masing selama masih dapat kerja memuaskan.
•
Dengan
demikian dapat dikatan bahwa administrasi negara merupakan suatu profesi
(profession) dalam setiap negara moderen.
•
Dalam
Negara berkembang dimasa perusahan-perusahan partikelir belum jauh mengalami
kemajuan maka AN merupakan suatu “profession” yang digemari oleh banyak orang
lulusan perguruan tinggi.
•
Petunjuk
lainnya adalah dengan didirikannya fakultas-fakultas dan lembaga-lembaga AN
dibanyak negara.
AN Sebagai management
•
Perbedaan
Administrasi dan managemen masih merupakan debat table
•
Waldo; managemen sebagai tindakan dengan maksud
untuk mencapai hubungan kerjasama yang rasional dalam suatu sistim administrasi
•
Perkataan
“rational” merupakan kunci dalam memperoleh pengertian dalam falsafa
“managemen” pada umumnya.
•
Tindakan
rational adalah tindakan yang diperhitungkan dengan hati-hati sekali untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
•
Pemikiran
yg rational dan logis adalah sifat dari metoda ilmiah dan dengan sendirinya
juga adalah metoda managemen ilmiah.
•
Orang
eropa cenderung menganggap bahwa AN di amerika serikat adalah “management
oriented” dibandingkan dengan AN di negara-negara Eropa kontinental yang
lebih menitik beratkan pada prosedur-prosedur dan pengawasan-pengawasan yuridis
dan sangat dipengaruhi oleh tradisi.
•
Benarlah
apa bila dikatakan bahwa administrasi niaga (swasta) telah mencapai tingkatan
daya guna yang tinggi sekali sehingga administrasi negara terpaksa banyak
meminjam praktek-praktek managemen dari administrasi niaga.
AN Sebagai Seni dan Ilmu
• Waldo menunjukan bahwa sumber kekalutan (salah paham) yang berhubungan
dengan kesimpang siuran tentang apakah AN itu “seni atau ilmu” ialah bahwa
suatu kenyataan istilah AN mempunyai 2 macam arti;
- Suatu lapangan
penyelidikan ilmu, suatu displin atau suatu studi.
- Suatu proses atau
kegiatan mengenai urusan urusan politik.
• Praktek AN masih kebanyakan merupakan seni, yaitu seni untuk menggunakan
intuisi-intuisi, keputusan-keputusan yang sifatnya subjektif dan
kecakapan-kecakapan yg tidak dapat diajarkan atau dilimpahkan kepada orang
lain.
• Sebaliknya studi AN dapat dianggap sebagai suatu ilmu, tetapi tidak sebagai yang eksak
seperti halnya ilmu alam, kimia, biologi, melainkan sebagai lapangan studi yg
dapat mempergunaka metoda ilmiah.
AN Sebagai suatu Proses
• Dimock; Sebagai suatu proses, AN meliputi semua langkah yang diambil
diantara saat suatu badan pelaksana menerima kewenangan dan saat “batu”
terakhir diletakan.
• Sebagai suatu “proses”, AN akan meliputi seluruh kegiatan gerak gerik
manusia mulai saat menentukan tujuan apa yang akan dicapai sampai kepada
penyelenggaraan mencapai tujuan.
• Tujuan yang hendak dicapai dalam pemerintahan disebut dengan satu atau
dua istilah yaitu Dinas Publik ( Publik Service).
• Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yg dimaksud dengan “proses
administrasi negara” itu ialah; serangkaian kegiatan-kegiatan yang meliputi
membuat rencana-rencana, mengambil keputusan-keputusan, dan tindakan-tindakan
yang ditujukan untuk melaksanakan/menyelenggarakan Dinas-dinas publik (public
servies).
• Dinas-dinas publik
tersebut bertugas melayani anggota masyarakat oleh karenanya dinas publik
sering pula diartikan “abdi rakyat”.
- Rakyat (public)
• Sumber dari pada kebutuhan-kebutuhan atau
tuntutan untuk diadakannya dinas-dinas publik
• Pihak yg menerima, menggunakan, menikmati dan
menilai dinas-dinas publik
• Pengawas dari proses administrasi, melalui hak
pilih mereka untuk pembuat kebijakan (policy makers)
B. Pembuat Politik (policy makers).
• Terdiri dari anggota-anggota eksekutif, dan
anggota legislatif, yang kesemuanya menerima dan menafsirkan bahan bahan ket.
dari rakyat, menilai, menimbang
kepentingan yang saling bertentangan.
• Menentukan kebijakan mana yg mungkin dan dapat
dilaksanakan
• Menciptakan badan-badan administratif dan
melimpahkan tugas dan pertanggungjawaban pd mereka.
C.Pelaksana
(the effectors-administrators)
• Terdiri dari pengawai-pegawai dan
pekerja-pekerja yang terorganisir.
• Mereka bersama-bersama sebagai kelompok atau
sendiri-sendiri menfsirkan kebijakan umum merumuskan rencana-rencana dan
menyusun organisasi dan prosedur (tata kerja) untuk melaksanakan kebijakan umum
dan menjalankan Dinas publik.
v Proses tersebut diatas bersifat sirkuler,
bergerak searah jarum jam dari A ke B dari B ke C, dari C ke A demikian
seterusnya.
v Proses tersebut berlangsung terus dan tiada
akhirnya, karena pengabdian kepada rakyat tiada hentinya selama rakyat itu
masih ada
v Proses dapat bergerak sebaliknya dari B ke A,
C ke B dan A ke C, proses ini disebu (feed back), ttg akibat dari
tindakan dan menunjukan perbaikan bila dianngap perlu.
1.
Administrasi Daerah:
• Bertitik tolak dari pengertian administrasi negara seperti diuraikan
pada butir-butir terdahulu, gejala-gejalanya dapat ditemui diberbagai satuan
pemerintahan, diberbagai tingkatan pemerintahan dan di Badan-badan Negara
lainnya.
• Di Negara-negara Barat pembahasan administrasi daerah dikaitkan dengan
pemerintahan daerah (local Gov, Local administration),dalam rangka
desentralisasi.
• Di Indonesia sesuai dengan UU No. 5 thn 1974, dapat ditelusuri melalui azas dekonsentrasi
maupun azas desentralisasi.
Melalui azas dekonsentrasi ditemui tingkatan-tingkatan
pemerintahan pemerintahan Wilayah sbb;
• Tingkat-tingkat Pemerintahan Daerah (Indonesia);
• Tingkat Pemerintahan Propinsi & Ibu kota Negara
• Tingkat Pemerintahan Kabupaten dan Kota
• Tingkat Pemerintahan Kota Administratif
• Tingkat Pemerintahan Kecamatan.
• Melalui azas desentralisasi di temui tingkat-tingkat pemerintah
daerah sebagai berikut:
• Daerah Tkt I, yang daerah atau wilayahnya jatuh bertepatan dengan
Propinsi dan Ibu Kota Negara.
• Daerah Tk. II yang daerah atau wilayahnya jatuh bertepatan dengan
kabupaten dan Kotamadya.
• Pemerintah Kelurahan/Desa ( Dibawah Kecamatan)
Administrasi Daerah yang termasuk dalam administrasi Negara adalah sbb:
- Pemerintahan Daerah
adalah terdiri dari Kepala Daerah dan DPRD
- Aparatur Pemerintah
Daerah
- Struktur Organisasi
Administrasi Daerah
- Sistim dan Prosedur
Administrasi Daerah
- Peraturan Daerah
(Perda).
Walaupun terdiri dari beberapa unsur, tapi yang menjadi titik pusatnya
adalah Kepala Daerah, yang dalam hubungan ini Kepala Daerah disebut
Administrator daerah dan dalam
kedudukannya sebagai Kepala Wilayah disebut juga sebagai administrator Negara
di daerah.
UU No. 23 thn 2014 tt PEMDA
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi
atas:
• Daerah provinsi dan Daerah provinsi itu dibagi
atas
• Daerah kabupaten dan Kota.
• Daerah kabupaten/kota dibagi atas
• Kecamatan dan Kecamatan dibagi atas:
• Kelurahan dan/atau Desa.
• Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan dewan perwakilan
rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugaspembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun
1945.
• Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom
2. ADMINISTRASI DESA
Administrasi
Desa Adalah administrasi negara atau daerah yag menggejala di tingkat
pemerintahan Desa.
Menurut
UU No. 6 tahun 2014, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Administrasi
Desa terdiri dari :
• Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
• Pemerintahan Desa Diselenggarakan Oleh Pemerintah Desa
• Pemerintah Desa Terdiri Dari Kepala Desa Dan Perangkat Desa Atau Sebutan
Lain
• Perangkat Desa Terdiri Dari Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan Dan
Perangkat Teknis .
• Struktur organisasi Desa
• Sistem dan prosedur administrasi desa
3. SISTEM ADMINISTRASI NEGARA
Sebagai
suatu rangka dasar sistem, administrasi negara mempunyai lingkungan (environment)
, masukan-masukan (input), proses konversi
(conversion proses), keluaran-keluaran (output) dan umpan balik (feedback)
yang saling berhubungan dengan saling berinteraksi satu dengan yang lain.
Jadi sistem administrasi Negara merupakan perpaduan atau kombinasi dari
unit-unit administrasi (konversi) dan semua elemen dan proses-proses yang
berhubungan dengan unit-unit dimaksud , yaitu lingkungan dimana-mana unit
administrasi bekerja, yang mempengaruhi dan dipengaruhi, masukan-masukan (inputs)
ke dan keluaran (output) dari unit – unit adminitratif yang
dihubungkan dengan proses konversi dan mekanisme umpan balik (feedback)
MODEL MODEL
ANALISIS
• Dari uraian materi sebelumnya nampak dengan jelas betapa kompleksnya AN
itu, terutama bila telah dikaitkan dengan tinjauan ekologis.
• Untuk dapat memahami AN secara sistematis dan selengkap-lengkapnya
diperlukan suatu alat yang disebut MODEL.
• Model dapat memberikan gambaran secara bulat & lengkap sesuatu
objek, komponen2 dari objek tersebut dan korelasi antar sesama komponen.
• Model adalah alat untuk memampukan kita menangkap objek yang kompleks
dalam administrasi negara.
Keharusan Menggunakan
Model
• Dengan Model kita dapat melakukan pengamatan pengaruh variabel-variabel
terhadap fungsi AN tanpa mengganggu proses administrasi yang sedang berjalan.
• Dengan Model kita dapat meramalkan apa yang akan terjadi jika suatu
variabel dihilangkan atau berubah.
• Karena kompleksitas AN maka pembuatan dan penggunaan model merupakan
suatu keharusan dalam ekologi AN sebagai tool of analysis
• Fred W Riggs; kita menggunakan model-model ketika kita mencoba berpikir
sistematis mengenai suatu hal secara utuh.
• Model; dapat diartikan sebagai tiruan, imitasi dari suatu objek, atau
sebagai suatu obyek atau sebagai orang atau benda yang memiliki ukuran
kesempurnaan untuk di tiru.
Manfaat
Pemodelan
• Menyusun model yang tepat akan membantu kita dalam memahami gejala-gejala
AN yg kita pelajari. Sebaliknya apabila kita keliru memilih model kita akan
tersesat.
• Model itu sendiri lasimnya merupakan suatu penggambaran obyek-obyek ,
kejadian-kejadian, proses-proses atau sistem dan dipergunakan untuk peramalan
dan kontrol.
• Model adalah merupakan “copy” atau imitasi yang menggambarkan cici-ciri suatu obyek atau
sistem yang disederhanakan.
• Model membantu kita memperoleh gambaran suatu obyek atau sistem secara
bulat dan lengkap, yang dalam keadaan sebenarnya sangat kompleks.
• Selanjutnya model tersebut berfungsi sebagai alat untuk melakukan
analisa terhadap sesuatu obyek atau sistem.
Macam Macam
Model
• Dalam teori dapat dijumpai berbagai macam model yg pada dasarnya dapat
dibedakan atas 2 golongan, yaitu:
- Model Deskriptif (descriptive)
Model
ini hanya sekedar menggambarkan atau melukiskan apa adanya dari suatu objek
atau sistem. Walaupun menurut Rigs; teori administrasi sebenarnya tidak hanya
menerangkan “apa adanya” sekarang, melainkan juga apa yang “seharusnya ada”.
Oleh sebab itu model deskriptif harus di perhadapkan pada model preskriptif,
untuk selanjutnya ditelaah gap antara keduanya.
- Model Menjelaskan (explanatory)
Model
yang menjelaskan mengapa sesuatu sistem AN demikian, faktor atau variabel apa
yg menyebabkannya. Model ini juga menjelaskan mengapa yang bersifat preskriptif
berbeda dengan yang bersifat deskriptif
Macam Model
Analisa Matematis
Dibagi
dalam kelompok sbb:
- Model Iconis
Model ini melukiskan dengan gambar
atau visual aspek-aspek tertentu dari pada suatu obyek atau suatu sistim. Eicon
(yunani)= suatu gambaran
- Model Analogis
Model ini mempergunakan seperangkat
sifat-sifat untuk melukiskan beberapa perangkat sifat-sifat lainnya yang
dimiliki oleh suatu obyek atau sistem yg dipelajarinya. Misalnya; air dalam
pipa= arus listrik, negara = hubungan keluarga (anak & ayah)
- Model Simbolis
Model yang mempergunakan
simbol-simbol untuk menunjukan sifat-sifat obyek atau sistem yang dipelajari
dengan mempergunakan persamaan matematis atau seperangkat persamaan yang
sejenisnya.
Mis;
H=(1+P)x(P:2) dimana P= pegawai & H=
hubungan.
Jika
seorang administrator mempunyai Pegawai 5 karyawan, maka administrator tersebut
terlibat dalam hubungan yang jumlahnya;
H=
(1+5) x (5:2)
= 6 x
2,5
= 15.
Model Studi
Ekonomi
Model
ini mula-mula dipakai dlm studi Ekonomi kemudian diterapkan juga dalam studi
ekologi AN.
- Model Formal
Pengusaha
dalam model ini diandaikan sebagai aparatur, sedangkan pasar tempat pembentukan
harga adalah disamakan dengan biro tempat implementasi kebijakan pemerintah
dalam admninistrasi formal.
2. Model Substantif.
Administrasi
substantif dapat berjalan tanpa adanya sebuah biro sebagaimana lasimnya
sebuah ekonomi substantif dapat berlangsung tanpa adanya pasar.
Contoh Contoh
Model AN
- Model Sistim AN (Ira Sharkansky); model yg
menggambar- kan secara keseluruhan
proses administrasi itu tersusun dan kemudia berproses, dimana
komponen-komponen sistem yaitu lingkungan, input, proses konversi, output dan feed back. Dengan model
ini dapat diamati keseluruhan proses administratif yang menyangkut semua
komponen. CONTOH ALUR PENYUSUNAN
KEBIJAKAN
- Model Keseimbangan (Fred Riggs); menjelaskan pengaruh timbal balik antara lingkungan dengan sistem AN. Model ini menggambarkan faktor-faktor ekologis; dasar-dasar ekonomi, struktur/susunan sosial, jaringan komunikasi, pola-pola ideologi dan sistem politik.Faktor–faktor ekologis ini mempengaruhi secara timbal balik suatu sistem AN, baik dlm negara agraria, maupun dalam negara-negara industri. KESEIMBANGAN ANTARA LEMBAGA NEGARA (CHECK AND BALACE)
Model Keseimbangan dan Pergeseran Model
• Pergeseran selalu selalu kearah
industri sekalipun dengan jalan zig-zag.
• Yang jelas bahwa tidak mungkin terjadi dari gerakan industri ke Agraria,
hal mana sejalan dengan konsepsi apriori bahwa masyarakat selalu mengalami
perkembangan dari tradisional (primitif) kearah yang moderen.
• Dalam masyarakat tradisional, termasuk model agraria, belum ditemukan
diferensiasi dan spesialisasi, dimana
satu lembaga menjalankan berbagai macam fungsi (Poleksosbud) – “fused
society”
• Dalam masyarakat moderen termasuk model industri, telah terdapat
diferensiasi dan spesialisasi yg berlanjut, dimana setiap lembaga menjalankan
fungsi tertentu yang sangat khusus – “refracted society”
Model Masyarakat Prismatic
• Model masyarakat ini memiliki ciri-ciri tradisional atau agraria
bersamaan dengan ciri-ciri moderen atau industri
• Dalam masyarakat ini sudah dilakukan moderenisasi tetapi gejala-gejala
moderen belum mendesak sama sekali gejala-gejala tradisional, mis; pengisian calon pimpinan dlm suatu
jabatan tertentu dengan pemilihan, tetapi mereka memerlukan “restu” dari
pejabat lain yang paling tinggi.
Sifat Sifat Prismatic Society Riggs
- Heterogenitas, suatu campuran sifat-sifat dari masyarakat tradisional dan
masyarakat moderen, Pewujudan rilnya seperti kota-kota moderen dengan
golongan cerdik-cendekiawan yang hebat-hebat, kantor gaya barat, dan saran
administrasi moderen berada ditengah daerah pedesaan dgn penduduknya yang
sebagian masih buta aksara diperintah oleh kepala-kepala rakyat atau orang
“tua-tua” bercorak tradisional.
- Formalisme, Formalisme yang tinggi
diartikan sebagai tingkat ketidak sesuaian antara apa yang telah
dituliskan sebelumnya secara formal dengan apa yang dipraktekan antara
norma-norma dan kenyataan atau realita. Semakin besar ketidak sesuaian,
maka keadaan semakin realistis,, semakin besar ketidak sesuaian semakin
lebih formalitas.
- Tindan (overlapping); Didalam prismatic society, telah disusun struktur baru, seperti
misalnya; Dinas-dinas pemerintahan, DPRD, pemilihan umum, pasar-pasar,
sekolah-sekolah dan sebaginya, tetapi fungsi-fungsi administrasi, politik,
ekonomi, pendidikan dan sebagainya sampai tingkat tertentu tetap
dijalankan oleh struktur lama yang belum didefernsiasikan, seperti
misalnya keluarga, badan-badan keagamaan, kasta, keompok-kelompok
masyarakat tertentu lainnya.
Berdasarkan uraian diatas banyak negara-negara yang berkembang termasuk
pada kategori Masyarakat transisional atau masyarakat prismatik, bahkan secara
lokal dlm negara-negara yg sudah majupun terdapat keadaan ini.
MODEL BIROKRASI MAX WEBBER
Birokrasi yg ideal menurut
Max Weber memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Hirarkhi, Kantor-kantor
diorganisir atas dasar
susunan hirarkhis.
- Birokrasi adalah suatu istilah yg diterapkan dalam usaha-usaha publik dan
privat.
- Struktur Pekerjaan Yang
Rasional, terdapat pembagian kerja yg rasional,
setiap jabatan (posisi) dilengkapi kewenangan legal yg diperlukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Formalis, Tindakan-tindakan,
keputusan-keputusan dan peraturan-peraturan di formulasikan dan
dicatat/ditulis.
- Kepemimpinan
(managemen) terpisah dari hak milik. Terdapat
klas adminisatrasi yg profesional dan digaji.
- Tidak ada hak milik
pribadi atas jabatan/Kantor.
- Kemampuan dan latihan
khusus diperlukan bagi klas adminsitrasi.
- Rekrutmen. Anggota dipilih secara kompetitif atas dasar kemampuan (merit
sistem).
- Berdasarkan Hukum. Konstruksi Weber ini mencerminkan semangat legalistik sebagaimana
berkembang dalam administrasi Eropa Kontinental. “setiap jabatan/kantor
memiliki kewenangan yang dirumuskan secara jelas dalam arti Yuridis”
No comments:
Post a Comment