Thursday 14 March 2019

Pemilih Cerdas, Negara Kuat

Tak lama lagi kita akan menghadapi pesta besar negara demokrasi, dimana kita akan berpesta dalam pemilihan calon wakil rakyat yang nantinya akan mewakili seluruh aspirasi 260 juta warga Indonesia dalam pemilihan Presiden/Wakil Presiden dan Pemilihan anggota legislatif (DPR RI, DPD, DPRD 1/2). Fokus tulisan saya kali ini lebih menyingung tentang kontestasi para calon anggota legislatif dalam pemilihan DPR RI, DPD, DPRD Provinsi. DPRD Kabupaten



Indonesia merupakan negara yang menerapkan sistem pembagian kekuasaan "trias politica" yang temukan oleh Mostesquieu yang membagi kekuasaan berdasarkan fungsi "Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif" yang secara implisit terkandung dalam konstitusi kita UUD 1945. Esensi dari negara demokratis adalah bagaimana setiap kebijakannya merupakan keinginan rakyat dan berasal dari aspirasi rakyat (pasal 1 ayat 2 UUD 1945), secara sederhana disebutkan Abraham Lincoln "Goverment from people, by people and for people/ Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat" 

Maka menjawab esensi dari demokrasi itu sendiri Indonesia menerapkan sistem perwakilan yaitu ada lembaga negara yang bertanggungjawab untuk itu yaitu lembaga legislatif (DPR, DPD, DPRD). Tak mungkin secara langsung 270 juta warga negara memberikan kontribusi, untuk itu diharus diwakili oleh lembaga legislatif yang katanya "wakil rakyat".

Aspirator inilah yang nantinya kita pilih ditanggal 17 April 2019, untuk mewakili masyarakat di dapilnya untuk duduk di kursi parlemen dan dilantik sebagai anggota legislatif tahun 2019/2024. Sudahkan anda menentukan pilihan anda? apakah calon yang anda akan pilih telah anda ketahui bahwa ia cocok mengemban aspirasi rakyat yang mempercayakannya duduk diparlemen?

Memilih wakil rakyat itu tidak sembarangan, jangan kita menggantungkan diri pada "tali ravia" bergantunglah pada "baja" agar tidak ambruk dan putus. Jangan sampai kita menjual harga diri kita sebagai warga yang kuat yang cerdas dan yang mandiri "Pemilih berdaulat, negara kuat" KPU.

Paling tidak sebelum anda menentukan pilihan anda, perhatikan indikator berikut agar dapat membuka pikiran kita dalam menentukan siapa yang nantinya mampu menggiring hasrat rakyat dan mengamanahkannya

Saya membagi 3 indikator utama seorang pemimpin yang dapat dipercaya, paling tidak memiliki:
1. Kapabilitas

Kapabilitas atau Kompetensi adalah kemampuan seseorang, namun pemaknaan kapabilitas tak sebatas tentang kemampuan (skills) seseorang, tapi bagaimana ia mengerti dan paham secara mendetail apa persoalan dan untuk apa dia disana serta cara ia menghadapi suatu persoalan dengan menciptakan solusi dan inovasi dalam penyelesaian masalah (problem solver).

Memilih wakil rakyat haruslah yang memiliki Kapabilitas/Kompetensi, jangan sembarangan karna ia nantinya akan memimpin masyarakat intelektual. Paling tidak harus dipertimbangkan, kemampuan dan pengetahuannya harus setara dengan kita dan bahkan harus lebih, jangan memilih yang bahkan hanya S2 (SDSMP) atau memilih karena ikatan keluarga atau ikatan organisasi dan lingkungan jadi secara etika sosial harus dipilih.

Jangan sesederhana itu menentukan pilihan, suaramu berharga jangan menukar suaramu yang sangat bernilai dengan orang yang tak bernilai. Pilihlah calon yang berlatar belakang pendidikan yang jelas  dan lewat track record yang baik, pilihlah mereka yang memiliki pengalaman kemasyarakatan agar benar benar muncul dari rakyat dan mengerti keinginan rakyat. Jangan karna uang dan ikatan darah kemudian menukar harga diri warga negara yang berdaulat dengan sesuatu yang berdaki
2. Intergritas
Intergritas adalah mutu seseorang atau sifat seseorang dalam bertindak. Kalau tadi Kapabilitas atau Kemampuan seseorang itu bisa dapat diubah lewat belajar dan menambah wawasan sedangkan kalau intergritas itu sifatnya itu bawaan, itu merupakan hal yang telah melekat dalam diri manusia dan menunjukan sifat aslinya lewat proses ia bertumbuh dan berkembang sampai menjadi manusia yang dewasa. Jadi intergritas itu merupakan sifat dan mutu diri seseorang yang memancarkan jati dirinya.

Intergritas berkaitan dengan kejujuran,pengalaman, kewibawaan, perasaan, sifat, kepercayaan, dan kemampuan memotivasi. Hal hal itu kebanyakan merupakan bawaaan dan merupakan hal yang telah mendarah daging, berbeda dengan kapabilitas/kompetensi bisa saja ditambah lewat belajar tapi untuk intergritas sulit untuk diubah.

Untuk memilih wakil rakyat pilihlah yang berintergritas,pilihlah mereka yang memiliki pengalaman dibidiang tersebut lewat rekam jejak yang jelas dan mampu menghadapi dinamika publik yang kompleks, jangan memilih citranya dimasyarakat itu buruk dan dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Kemampuan bisa saja hebat tapi apakah dia mampu mencerminkan intergritas lewat tindakan yang patut dicontohi orang banyak? dan apakah dia mampu untuk bertindak jujur dan dapat dipercaya ketika telah menjadi wakil kita diparlemen? apakah mereka memilikinya? menjadi pertanyaan yang perlu dijawab.

"tapi bila kau ingin mengetahui karakter seseorang, berilah ia kekuasaan (Abraham Lincoln)" kutipan dari pendapat Lincoln ini dibuktikan ia ketika melakukan penelitian dan observasi senator di Amerika Serikat yang hasrat berkuasanya sangat tinggi dan menghalalkan segala cara agar bisa mendapatkan kekuasaan, dan ketika mendapatkan kekuasaan, mereka berubah sifatnya yang asli dan terungkaplah sifat asli ia ketika telah berkuasa (Serigala itu berbahaya Singa menakutkan tapi yang lebih mematikan adalah manusia yang bermuka dua)

Maka hati-hati dalam menentukan pilihan, bisa saja calon yang anda elu-elukan saat ini berubah ketika ia mendapatkan kekuasaan, seakan lupa siapa yang telah membuatnya seperti itu. Untuk itu pilihlah mereka yang berintergritas, jujur, beriman, dan dapat dipercaya menjadi penyambung lidah rakyat. "DPR itu seperti taman kanak kanak (Gus Dur)"

3. Konsistensi
Konsistensi adalah kemampuan untuk mempertahankan apa yang telah diraih, "berdiri kokoh", "tidak berubah", "selaras". Konsisten artinya tidak berubah dan mampu mempertahankan apa yang telah diyakini baik dan dilasanakan secara terus menerus dan tidak berubah. Konsistensi merupakan unsur paling penting dalam setiap pemimpin dalam menerima mandat dari masyarakat.

Mendapat lebih mudah dari pada mempertahankan, mempertahankan lebih sulit dari pada mendapatkan. Ya dan benar memang seperti itu, bayangkan ketika anda memberikan mandat kepada calon anda untuk duduk. Pada tahap pemilihan dan kampanye anda akan dibuai dengan rayuan dan dipukau dengan retorika setiap calon yang berkontestasi agar mendapat simpati dari masyarakat agar ia dipilih, umbaran janji dan gimmick demi pencapaian tujuan. 

Apabila terpilih, diawal periodenya masih sama layaknya kampanye, masih bisa mensempatkan diri hadir diacara pendukungnya, masih bisa menerima proposal yang masuk dirumahnya, masih ingin melayani masyarakat demi menjawab keluhan yang disampaikan dan masih sadar untuk apa dia dipilih. Tapi apakah dia mampu menjaga konsistensinya dalam melayani masyarakat? apakah dia masih sadar bahwa tugasnya adalah menjawab hasrat masyarakat? masih mau dia menerima proposal dirumahnya? 

Baguslah apabila ada yang memang betul bertanggungjawab dengan yang ia katakan,tapi presentasenya sangat kecil. Jadi, konsistensi diperlukan bagi seorang wakil rakyat jangan cuma diawalnya saja yang bertindak baik demi mendapat simpati tapi di tengah dan menjadi "kacang lupa kulit" setelah menikmati kesejahtraannya sebagai anggota parlemen. 
Menjadi wakil rakyat itu susah, ketika terpilih mereka itu pelayan (public server) kita bukan kita yang jadi pelayan(servant), mereka ada untuk melayani kita bukan dilayani."Manusia itu binatang politik, sifat dasar manusia yaitu ingin menguasai dan memangsa (Aristoteles)" setiap wakil bupati ingin jadi bupati, setiap wakil gubernur ingin jadi gubernur, setiap wakil presiden ingin jadi presiden, Tapi tak semua wakil rakyat ingin menjadi rakyat. 
"Ing Ngarso Sung Tuludo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani -         Ki Hajar Dewantoro" 
Demi mencapai konsistensi haruslah diiringi kapabilitas dan intergitas agar menjadi harmoni dalam alunan nada yang indah dalam lantunan lagu "demokrasi orisinil" negara kita Indonesia, sekian


RIO RIMBA SIMBAR
17603147









No comments: