· MENGAPA INDONESIA MENGANUT SISTEM MULTI PARTAI ??
multi partai
adalah jawaban satu satunya untuk membangun demokrasi di Indonesia. Untuk
menjamin kesatuan dan persatuan bangsa. Kepentingan-kepentingan akan beradu
secara fair dan demokratis, dan akan menghasilkan pemerintahan yang semakin
lama semakin baik, karena akan menunjuk kekuasaan yang mewakili semua aspirasi
dan kepentingan mayoritas rakyat. Multi partai akan mengangkat kepentingan
setiap daerah. Karena Desentralisasi ekonomi dan politik akan menemui jalan
yang mudah, sehingga justru menjamin keutuhan kesatuan dan persatuan bangsa.
Setiap setiap sektor sosial, aliran dan keyakinan masyarakat akan diperjuangkan
lewat partai partai di dewan perwakilan rakyat. Negara dan tentara hanyalah
alat untuk melayani masayrakat dan untuk kepentingan rakyat, karena kalau tidak
maka partai-partai oposisi yang diluar kekuasan akan menumbangkannya.
Mungkin 20 tahun lagi kita baru siap untuk berpemilu dengan hanya lima partai atau kurang. Kalo sekarang dipaksakan, yang ada hanyalah potensi pengulangan sejarah Golkar-PDI-PPP dulu.
Mungkin 20 tahun lagi kita baru siap untuk berpemilu dengan hanya lima partai atau kurang. Kalo sekarang dipaksakan, yang ada hanyalah potensi pengulangan sejarah Golkar-PDI-PPP dulu.
Amerika serikat memiliki kesamaan dengan Indonesia
dalam system pemerintahannya, yaitu system pemerintahan presidensial. Dalam
parlemennya juga tidak berbeda jauh. Tapi ada beberapa hal yang sangat menonjol
perbedaannya. Salah satunya adalah peran partai politik.
Amerika serikat memiliki 2 partai unggulan yang
paling bergengsi dan sengit dalam pemilihan presiden. Partai itu adalah partai
republic dan democrat, ada ciri khas tertentu di masing – masing partai itu.
Ciri khas partai republic adalah menurunkan pajak dan menggalakan operasi
militer keluar negeri. Sedangkan partai democrat ciri khasnya menaikkan pajak
dan mengurangi operasi militer diluar negeri.
Indonesia juga memiliki beberapa partai unggulan
yang juga sering menjadi partai pengusung presiden yang terpilih. Tapi mereka
tidak memiliki ciri khas seperti partai – partai di amerika. Sebagai contoh
mereka seringkali bertindak untuk kepentingan partai, meskipun pada saat partai
mereka mendapatkan kekuasaan di parlemen terkadang mereka justru menelan ludah
sendiri dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh partai tersebut.
Contoh ketika partai democrat pengusung presiden
susilo bambang yudhoyono menaikan harga BBM, ada beberapa partai yang memprotes
keras kebijakan tersebut, salah satunya adalah partai PDIP. Namun ketika kini
partai PDIP menang dalam pemilu dengan mengusung joko widodo, mereka justru
menelan ludah sendiri ketika presiden joko widodo menaikkan harga BBM sesuai
harga minyak dunia. Partai PDIP yang awalnya memprotes keras kebijakan
menaikkan harga BBM di era susilo bambang yudhoyono, kini hanya menerima dengan
pasrah dan berdalih untuk menghindari pernyataan mereka sebelumnya.
Selain itu partai politik di amerika lebih sering
menggunakan isu – isu yang sedang beredar atau dibutuhkan oleh masyarakat.
Dengan isu dari gerakan social masyarakat amerika, partai politik amerika
berusaha memikat hati masyarakatnya dengan mengangkat isu itu untuk pemilihan
presiden selanjutnya. Contoh ketika seorang anak 14 tahun yang bernama ahmed
yang membuat jam modifikasi ditangkap oleh kepolisian amerika. Banyak LSM dan
pihak – pihak lainnya yang mengecam atas perbuatan kepolisian amerika tersebut.
Kesempatan ini digunakan oleh partai politik democrat dengan tindakan presiden
Obama yang langsung menangani kasus ahmed anak 14 tahun ini.
Cara ini cukup jelas berbeda jika dibandingkan
dengan partai politik di Indonesia dalam mengambil hati masyarakatnya. Mereka
justru membentuk koalisi dalam parlemen untuk memenangkan suara penetapan
undang – undang untuk keselamatan mereka. Mereka menggunakan peraturan sebagai
langkah pemaksaan terhadap masyarakat untuk memilih mereka kembali. Partai
politik Indonesia lebih bersifat egois terhadap masyarakatnya. Mereka dating
pada masyarakat jika ada inginnya saja. Misalnya pada saat pemilihan presiden,
pemilihan legislative dan yang lainnya. Masyarakat baru bisa merasakan manfaat
partai politik untuk mereka. Namun mereka akan pergi meninggalkan masyarakatnya
ketika sudah terpilih dan terpenuhi kepentingannya.
·
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN MULTIPARTAI
Dari ketiga sistem ini yang digunakan indonesia adalah sistem
multi partai.Karena melihat keaadaan internal Indonesia yang backgroundnya
memiliki masyarakat yang pluraris,berbeda dari segala sisi seperti
suku,agama,dan sebagainya.Namun dengan adanya semboyan Bhinneka Tunggal Ika
masyarakat yang saling berbeda tersebut bersatu membentuk suatu negara yang
merdeka dan maju.Karena partai merupakan media untuk menuju
pemerintahan,masyarakat memebentuk berbagai partai yang berlandaskan untuk
memajukan negara ini.Untuk itu dengan adanya sistem multi partai ini,aspirasi
masyrakat yaang berjumlah sangat banyak di Indonesia bisa tersalurkan.Diberinya
kesempatan atau peluang untuk membentuk suatu partai yang sesuai dengan
ketentuan di UUD memungkin kan lahirnya penerus-penerus bangsa yang
berkemampuan untuk memimpin negara ini.Dengan banyaknya partai maka akan
menghindari terjadinya partai yang dominan di pemerintahan dan akan lebih
membuka peluang kepada seseorang untuk mengembangkan kemampuannya di
perpolitikan.
Adapun
kelebihan dari sistem multi partai adalah;
1. Setiap individu
diberikan kesempatan menjadi pimpinan sebuah partai politik.
Dengan
banyaknya partai yang ada,memberikan kesempatan pada setiap warga negara untuk
terjun di dalam partai.Dalam partai kelak ia bisa mengembangkan
kemampuannya,menjadi seseorang yang cakap di bidangnya,dan menjadi pimpinan.Dan
tak menutup peluang ia bisa terjun ke pemerintah,dan menjadi salah satu yang
menjalankan pemerintahan di negara ini.
2. Kontrol sosial lebih
banyak terjadi dilakukan oleh partai-partai politik.
Partai-partai
politik yang ada tentunya kan tidak hanya berpusat di satu tempat,akan tetapi
mereka pasti memiliki cabang-cabang partai masing=masing di setiap daerah,di
daerah terpencil sekalipun.Sehingga jika memang partai tersebut menjalankan
kewajibannya sebagaimana adanya,maka tentunya aspirasi masyarakat akan
tersalurkan.Sehingga permasalahan,misalnya di suatu daerah bisa disampaikan
angsung pada pemerintah daerannya,dan jikapun mereka tidak bisa
mengatasinya,mapa cabang partai tersebut masi memiliki induknya di pusat yang
bisa memberikan solusi dengan berdiskusi dngan pemerintah pusat.Sehingga setiap
kondisi masyarakat bisa dipantau pemerintah walaupun dalam jarak jauh ataupun
tidak secara langsung.Dengan kata lain,partai politik membantu pemerinyah dalam
menjalankan tugasnya sebagai pengayom masyarakat.
3. Sistem ini memberikan
alternatif banyak pilihan pada warga negara.
Tentunya
dengan masyrakat yang jumlah banyak diperlukan tempat yang bisa memenuhi
kebutuhan masyarakat dalam politik.Masalahnya masyarakat Indonesia sangat
beranekaragam,dan latar belakang setiap masyarakat amat sangat berbeda,bukan
hanya berbeda satu sisi akan tetapi sangat banyak.Dan perbedaan tersebut lah
yang memunculkan perbedaan tujuan setiap masyarakat dalam kehidupannya.
Misalnya
dalam berorganisasi dalam suatu partai,sebelum seseorang terlibat di
dalamnya,ia tentunya harus tahu partai seperti apa yang akan ia
masuki,bagaimana visi misinya,apakah kehidupan di dalam partai tersebut sesuai
dengan prinsip hidup yang ia pegang,dan apa ia partai tersebut akan membuat
hidupnya lebih baik lagi atau justru memperburuk? Tentunnya jika masyarakat
tidak menyukai atau katakan saja tidak ingin masuk ke suatu partai,padahal ia
ingin terlibat dalam suatu partai yang sesuai jiwanya,maka dengan
beranekaragamnya partai yang Indonesia akan memberi mereka pilihan untuk
memilih partai mana yang akan mereka masuki.Yang tentunya,apapun alasan mereka
untuk masuk ke dalam suatu partai mereka bisa memilih partai mana dari sekian
banyaknya partai yang ada di Indonesia.
Sedangakan kelemahan sistem multi partai ini antara lain;
1. Pemerintahan selalu
dalam keadaan tidak stabil
Hal ini
dikarenakan setiap kegiatan pemerintahan selalu diawasi partai,dan selalu
diperdebatkan dengan cara yang berbeda dan tujuan yang berbeda pula.Sehingga
sangat sulit untuk menyatukan suara,meskipun itu untuk melakukan suatu yang
baik buat negara kita.Dengan kata lain banyaknya partai malah menggoyangkan
pemerintahan,sehingga pemerintah terkesan bergerak lamban dan tidak cepat
tangap.
2. Program-program
pemerintah kurang berjalan dengan efektif
Misalnya
pada saat Presiden membuat suatu kebijakan dengan pertimbangan para anggota
DPR.Seringkali sikap DPR dalam menanggapi kebijakan tersebut tidak didasari
akan nilai guna dari kebijakan tersebut pada masyarakat Indonesia
secara keseluruhannya.Anggota DPR akan melihat partai apa yang berada di
belakang Presiden,dan partai-partai apa saja yang memang mendukung kebijakan
tersebut.Jika partainya mendukung kebijakan tersebut,maka ia akan
mendukungnya,dan begitu juga sebaliknya.Sehingga bukan nilai guna dari
kebijakan tersebut yang menjadi pertimbangan dalam persetujuan atau penolakan
DPR dalam suatu rapat,tapi lebih kepada tanggapan kelompoknya,atau parti yang
menaungi dirinya.Hal ini justru memberi kesan bahwa partai hanya menyumbang
ketidakefisienan dalam pemerintahan kita.
3. Ideologi partai politik
tidak lagi melandasi konstitusi negara atau falsafat hidup suatu bangsa.
Memang
dibenarkan bahwa setiap orang berhak membentuk partai,baik itu karena
didasarkan golongan,ras,agama,suku,daerah dan sebagainya di dalam negara
ini.Selama memang partai tersebut dibangun berdasarkan konstitusi atau falsafat
negara kita.Tapi pada realitanya,dasar tersebut hanya menjadi sebatas visi
misi,atau topeng belaka para oknum untuk memudahkan pendirian suatu
partai.Sehingga yang terjadi jika partai telah berjalan dalam masyarakat hanya
akan menyumbang keruwetan dan permasalahan saja.Karena partai tak lagi
menjalankan tugasnya sesuai konstitusi yang berlaku.Bisa dilihat pada praktek
lapangannya,yang dalam menjalankan kegiatan partai misalnya suatu
pemilihan,melakukan SARA,rasisme atau memanfaatkan kebutaan masyarakat tentang
politik dan pemilihan.Sehingga jika partai yang demikian menghasilkan
orang-orang yang nantinya akan menjalankan pemerintahan kita,maka
permasalahan di negeri ini tidak akan pernah tuntas dan akan semakin
menyengsarakan masyarkatnya sendiri.
4. Sistem ini cenderung
lamban dalam mengembangkan pertumbuhan ekonomi makro maupun mikro
Sistem
multi partai lebih menitikberatkan peranan partai pada lembaga
Legislatif sehingga peranan badan eksekutif sering lemah dan ragu-ragu. Hal ini
disebabkan oleh karena tidak ada satu partai yang cukup kuat untuk membentuk
suatu pemerintahan sendiri, sehingga terpaksa membentuk koalisi dengan
partai-partai lain.Apalagi dalam membuat suatu keputusan atau
kebijakan,eksekutif akan selalu mempertimbangakn pendapat Legislatif,yang latar
belakangnya berasal dari partai-partai yang berbeda.Sehingga sangat sulit untuk
mendaptkan dukungan yang maksimal yang keputusannya didasarkan kepada nilai
guna kebijakan.Sangat sering terjadi keputusan yang diperoleh bukan murni
diperoleh dari Legislatif itu sendiri,akan tetapi dibayangi
oleh partai masing-masing.
5. Sistem ini mengurangi
fungsi nasionalisme dalam suatu negara
Banyaknya
partai yang bermunculan akan memecahkan prinsip seseorang,karena jika ia tidak
memiliki nasionalisme yang kuat,yang memang benar-benar bekerja untuk negara
ini, ia hanya terikut arus tujuan partai yang salah dan nantinya akan
menghilangkan rasa cinta terhadap negara ini.Lambat laun ia hanya akan
mememikirkan partainya itu saja,bagaimana ia membuat partainya
berkelas,mendapatkan jabatan,bisa menjadi partai yang
mendominasi.Ujung-ujungnya partai tidak lagi mengabdi ke nusa dan bangsa,tapi
lebih fokus pada kekuasaan dan material.
6. Sistem ini belum pernah
melahirkan negara yang super power.
Karena jika
dengan banyaknya partai,tujuan suatu negara akan sulit diraih karena
berbenturan dengan kepentingan-kepentingan partai yang ada.Dan akan sulit bagi
suatu negara untuk menjadi super power jika kebersamaan antar partai yang
seharusnya bersama-sama mendukung pemerintahan justru pecah karena perbedaan
kepentingan dan tujuan.
·
FASISME
Fasisme adalah ideologi yang berdasarkan pada prinsip
kepemimpinan dengan otoritas absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan
berlaku tanpa pengecualian.[1] Pasukan dengan otoritas (atau militer) menjadi sangat
penting dalam ideologi fasis, karena ideologi ini selalu membayangkan adanya
musuh, sehingga pemimpin dan militer harus kuat menjaga negara.[1] Gerakan ini memiliki satu tujuan: menghancurkan musuh,
dimana musuh dikonstruksikan dalam kerangka konspirasi atau ideologi lain.[1] Dalam pola pikir fasis, musuh berada di mana-mana baik di
medan perang maupun dalam bangsa sendiri sebagai elemen yang tidak sesuai
dengan ideolgi fasis.[1] Dalam ideologi fasis, akibatnya adalah individualitas
manusia hilang, dan pengikut menjadi massa yang seragam dimana individu hanya
menjadi alat untuk mencapai tujuan gerakan fasis tersebut.[1]
Gerakan fasis termasuk
adalah gerakan radikal ideologi nasionalis otoriter politik. Dalam ideologi fasis, massa
tak boleh mempunyai identitas yang beragam dan wajib seragam.[1] Individualitas hilang karena kebhinekaan dilarang,
hancurnya identitas individu berdampak massa mengambang yang dengan dipimpin
oleh pemimpin karismatik dengan kekuasaan absolut.[1] Negara fasis
adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahannya dengan cara diktator.
Negara-negara ini mengembangkan perasaan nasionalisme yang berlebihan. Paham
fasis berkembang di Italia dan Jerman. Di Jepang berkembang paham yang mirip
dengan fasisme, yakni militersisme.
·
·
SOSIALIS
Partai
Sosialis Indonesia (PSI) adalah adalah sebuah partai politik di Indonesia pada
jaman setelah kemerdekaan Indonesia. Partai yang berhaluan kiri dan
menekankan pada paham ajaran Sosialisme. Partai Sosialis ini merupakan
penggabungan atau fusi dua partai politik yang menganut paham Marxis beraliran
Sosialisme, yaitu Partai Sosialis yang di ketuai oleh Amir Sjarifuddin dan
Partai Rakyat Sosialis (PARAS) yang didirikan oleh Sutan Sjahrir.
Partai
Sosialis inilah pada waktu itu sejak bulan November 1945 mengusai Kabinet
Republik Indonesia sampai dengan pertengahan tahun 1947-an. Dengan pembentukan
Kabinet Sjahrir, I, II dan III dan Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II pada masa
pemerintahan Presiden Soekarno-Hatta setelah kemerdekaan.
Partai
Sosialis awalnya disebut cukup dengan nama Partai Sosialis, partai inilah yang
menjadi kekuatan utama pada saat Revolusi Nasional Indoensia (Revolution the
Nations Indoensian) atau bisa di sebut juga sebagai masa perang kemerdekaan
Indonesia. Masa dimana banyak terjadi konflik bersenjata dan perjuangan
diplomasi antara Indonesia dan Belanda. Merupakan suatu konflik internal dalam
rangka pengakuan kedaulatan negara untuk menjadi bangsa yang merdeka, dari sisi
lain penjjah (Belanda) tidak begitu saja mau melepaskan negara jajahannya untuk melepaskan diri dari cengkeramannya.
·
KOMUNISME
Komunis, kata
aslinya adl common artinya umum, ideologi komunis simpelnya paham yang
mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi dan golongan, paham
komunis juga menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai
secara mutlak oleh negara tersebut. Jika ideologi komunis ini berjalan dengan
benar, tidak akan ada orang yang sangat kaya dan orang yang sangat miskin.
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain
kapitalisme dan ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap
kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik
dan mengesampingkan buruh.
Istilah
komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme. Komunisme adalah ideologi
yang digunakan partai komunis di seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal
dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem
sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas individu
sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara
untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi
pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme.
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
Advertisements
·
SEJARAH PEMBENTUKAN PARTAI KOMUNIS INDONESIA
Pembentukan Partai Komunis Pada awalnya PKI adalah gerakan
yang berasimilasi ke dalam Sarekat Islam. Keadaan yang semakin parah dimana ada
perselisihan antara para anggotanya, terutama di Semarang dan Yogyakarta
membuat Sarekat Islam melaksanakan disiplin partai. Yakni melarang anggotanya
mendapat gelar ganda di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan
tersebut tentu saja membuat para anggota yang beraliran komunis kesal dan
keluar dari partai dan membentuk partai baru yang disebut ISDV. Pada Kongres ISDV
di Semarang (Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis
di Hindia. Semaoen diangkat sebagai ketua partai. PKH adalah partai komunis
pertama di Asia yang menjadi bagian dari Komunis Internasional. Henk Sneevliet
mewakili partai ini pada kongresnya kedua Komunis Internasional pada 1920. Pada
1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah menjadi Partai Komunis
Indonesia (PKI).
·
KRISTEN DEMOKRAT
Partai Kristen Nasional Indonesia atau yang biasa
disingkat Krisna adalah salah satu partai
politik yang ada di Indonesia. Partai
ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1998.
Dalam salah satu tujua perjuangan adalah Krisna mencanangkan
untukmempertahankan Dwifungsi ABRI, sebagai
stabilisator dan dinamisator dan dalam pembangunan bangsa dan negara untuk
mempertahankan Pancasila dan UUD 1945, persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara, dalam program jangka panjang, Krisna berupaya mengembangkan
penelitian dan riset dalam berbagai bidang kehidupan. Selain itu, mereka pun
berupaya mengadakan pengembangan dan pemberdayaan terhadap bidang-bidang
kehidupan tersebut.
No comments:
Post a Comment