Sunday 10 February 2019

Supersemar

SUPER SEMAR = SURAT PEMBELOK SEJARAH


Pada tanggal 11 Maret 1966 (53 tahun lalu) terjadi peristiwa bersejarah dimana terjadinya pergeseran kekuasaan dari rezim Orde Lama (Presiden Soekarno) ke rezim Orde Baru (Presiden Soeharto). Surat ini berisi perintah pengamanan oleh Presiden Soekarno pada Jendral Soeharto agar mencari cara
supaya dapat mengendalikan keamanan dan kedamaian di Indonesia, mengingat pada waktu itu genjatan mahasiswa lewat demo sangat membludak, karna itu Presiden Soekarno pergi ke Istana Bogor dari Istana Merdeka untuk mencari aman.

KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), PMKRI (Persatuan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dll. bersatu bersama rakyat mendesak Presiden Soekarno menjawab tuntutan mereka yang dinamakan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) 1. Bubarkan PKI 2. Turunkan harga harga pokok 3. Pembersihan kabinet Dwikora. Aksi dari Mahasiswa dan Rakyat ini menggelora karena muak dengan peristiwa penghianatan Partai Komunis Indonesia PKI yang selanjutnya disebut G30S PKI.




Karena merasa tak aman, Presiden Soekarno menulis surat perintah pada saat itu kepada Jendral Soeharto selaku Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib) untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu. Surat itu kemudian ditandatangani Bung Karno selaku Presiden Republik Indonesia

Tapi ternyata Soeharto salah tafsir tentang surat itu. Dia dengan otoritasnya lewat tugas itu langsung membabat PKI dan Mentri kabinet yang diduga terlibat dan tergabung dalam PKI. Tapi menurut sejarahwan maksud dari Soeharto memecat 12 Mentri itu cuma pengalihan isu karna 12 mentri tersebut adalah mentri yang loyal terhadap Presiden Soekarno. Maka dari itu demi melemahkan kekuatan Soekarno dalam Pemerintahan itulah sebenarnya maksud dari Soeharto tapi dalam buku sejarah penafsirannya sangat membela Soeharto.

Waktu itu terjadi dualisme kepemimpinan. Soekarno tetap menjabat sebagai Presiden tapi otoritasnya sudah sangat terbatas, sedangkan Soeharto dicap sebagai pejabat Presiden yang memiliki otoritas lebih dibanding Soekarno. Pada tanggal 12 maret 1967 sidang MPRS memutuskan dan melantik Soeharto sebagai Presiden baru pengganti Soekarno setelah usulannya tentang "Nawakarsa" ditolak dan kemudian dilengserkan.

Dari hari inilah secara utuh Presiden Soeharto resmi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
mulailah rezim yang kita kenal dengan nama Orde Baru. Berawal dari Surat Perintah yang salah tafsir berujung pada keruntuhan kekuasaan Soekarno sebagai Presiden.

Tapi justru dari ini muncul kejanggalan. Menurut sejarawan Supersemar yang beredar di masyarakat memiliki 3 versi, dari ketiganya memiliki isi yang berbeda. Tak sampai disitu mereka juga mengungkap bahwa penggunaan bahasa atau diksi yang digunakan dalam surat tersebut berbau militer. Diktum dari surat tersebut jauh dari bahasa orang sipil seperti Soekarno maka kecurigaan mulai memanas, dan surat yang beredar dipelajaran sejak kita SD sangat memihak ke Soeharto 

Mungkinkah Supersemar ini ternyata surat yang direkayasa oleh Presiden Soeharto demi membelokkan dan menghapus peristiwa sejarah di Indonesia?

Mungkinkah Sukarno ditodong dgn senjata pada saat diminta menandatangani Supersemar?

Mungkinkah Supersemar ini yang beredar selama 53 tahun ini ternyata paslsu dan yang asli disimpan atau telah dimusnahkan?

Mungkinkah Soeharto cs. secara terencana dan terselubung berusaha mengkudeta Bung Karno?


Rio Rimba Simbar
17603147

No comments: