Monday 18 February 2019

Catatan Seorang Anak

Setiap Manusia memiliki mimpi, hidup ini adalah perjalanan dan pengharapan. Perjalanan seseorang
dalam mewujudkan mimpinya pasti memiliki perjuangan dan petualangan yang lebih dari 100.000 episode , tiap episode memiliki cerita yang memproses, membentuk serta menciptakan pribadi kita agar lebih siap untuk menjamah mimpi yang kita bayangkan. Sifat dasar manusia adalah tidak pernah puas, dari bawaan membuat kita sadar bahwa memang kita tak sebagai manusia yang penuh dengan kebutuhan dalam memenuhi keinginan jasmani, rohani dan duniawi kita tak pernah putus. "Keinginan seorang manusia tidak pernah berakhir" (Marshal D. Teach)

Dalam mencapai keinginan yang kita harapkan sebagai pemimpi, kehidupan kita tak lepas dari pengaruh dunia, baik yang bersifat eksternal dan internal semuanya berpengaruh dalam pelayaran kita menuju pulau akhir sesuai apa yang kita impikan. Kita kesampingkan pengaruh eksternal/lingkungan luar tapi coba kita fokus kepengaruh internal yaitu pengaruh terdekat yang secara langsung bersentuhan dengan hidup kita sehari hari yaitu keluarga

Sebagai manusia kita tumbuh, berkembang, berbuat dan pada akhirnya selesai. Dalam proses kehidupan setiap tahap yang kita lalui memiliki kewajiban yang perlu kita penuhi, dalam bertumbuh sebagai anak yang kuat dan sehat kita disediakan orang tua kita susu agar kita pandai,nutrisi agar tumbuh dan permainan yang dapat menghibur kita saat bayi. Kemudian dalam tahap berkembang kita masih disediakan orang tua segala sesuatu yang menunjang kita untuk berkembang, yaitu baju untuk kita pakai, makanan untuk kita makan dan fasilitas yang perlu agar menunjang perkembangan menjadi seorang anak yang berguna nantinya.

Selanjutnya kita semua yang seumuran saya, pasti sedang dan sementara menghadapi dimana tahap untuk kita berbuat . Saya kira selama 12 tahun ini kita telah belajar dan menjadi pribadi yang telah mengenal dunia dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar walaupun masih banyak yang perlu kita pelajari sebagai pemuda yang tetap masih berkembang. Selama kurang lebih 20 tahun kita masih bergantung pada orang tua kita apapun keperluan hidup yang harus dipenuhi kita dalam menjalani hari hari kehidupan. Duit kita masih minta, Pakaian masih dicuci Orang tua, Makanan masih dimasakan Orangtua, dan segala sesuatu masih disiapkan Orang tua.

Sulit bagi kita menghadapi tahap berbuat ini, sebagai pemuda yang belum kenal menghasilkan uang dan mampu berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain kita perlu menyesuaikan diri dengan dunia yang harus kita taklukan. Ketika kita dapat berbuat sesuatu yang dapat meringankan beban orang tua dititik inilah kita mulai dapat berbuat sesuatu untuk Mandiri

Tak perlu berbuat yang hebat dimasa sekarang, cukup berbuat yang mampu anda lakukan sesuai kapasistas anda sekarang, sesuatu yang hampir tak mungkin apabila anda diumur sekarang sudah bisa membelikan orang tua anda mobil, rumah, perhiasan dll. Melakukan sesuatu yang kecil tapi bermakna bagi kehidupan mereka sesungguhnya adalah kebahagiaan mereka yang sejati

Orang tua kita pun tak mungkin menuntut lebih, sebagai orang tua mereka sadar kapasitas kita yang sekarang. Untuk itu berbuatlah baik untuk mereka. Bantulah ketika mereka mengerjakan tugas pekerjaan mereka, tanggung jawab mereka, selipkan doa kepada TUHAN untuk selalu menjaga dan melimpahkan berkat bagi mereka dalam menjalani hidup serta pemeliharaan kesehatan agar mereka tetap sehat dan bugar dalam menjalani hidup dihari tua mereka, dan juga akan sangat membanggakan apabila kita mampu menjaga dan menjauhkan diri kita dari pergaulan yang merusak diri kita lewat pergaulan yang salah, merokok, minuman keras, narkoba dan kriminalisasi itu lah kebanggakan tersendiri bagi kita dan tentunya menjadi kebanggaan orang tua melihat anaknya jauh dari hal-hal seperti itu

Keberadaan anda ditengah harmonisasi keluarga, kesiapan anda dalam tugas yang dipercayakan, kesadaran anda sebagai anak, dan kedisiplinan anda dalam menjalani batasan dan tuntutan dari orang tua pasti membuat mereka senang dan bangga dengan perbuatan anda yang terkesan kecil tapi bermakna. Intinya, yang diharapkan mereka adalah konsistensi anda dalam menjalankan hal tersebut jangan cuma ketika anda membaca tulisan ini ataupun hanya musiman saja tapi cobalah membuat diri anda sadar betapa orang tua anda telah berkorban, bekerja banting tulang, berusaha untuk memenuhi kebutuhan anda dan bahkan berani mengorbankan apapun demi kesuksesan anda.

Tapi kita realistis saja, saya dan bahkan anda juga pasti seringkali kesal dan risih ketika orang tua minta, apa lagi ketika mereka menahan kita agar tidak keluar rumah, menyuruh kita saat kita asik bermain game, banyak bicara ketika kita lagi mood dan terlalu over protective pada kita "kan kita sudah besar jangan disamakan dengan anak kecil".

Tapi sadarlah teman teman. Waktu berjalan bumi berputar orang tua anda yang dulunya kuat dan sehat kini telah menjalani masa tua, yang dulunya tegap sekarang bungkuk yang rambutnya hitam sekarang memutih, yang dulunya produktif sekarnag mulai pasif. Renungkanlah dalam hati, dan resapi lah tiap kalimat tadi, dan apakah kita masih tidak sadar saat itu akan tiba? Hidup adalah kesempatan selagi masih ada waktu manfaatkan selagi masih ada kesempatan pergunakan dan selagi masih bisa bersama maka harmoniskan.

Waktu tak dapat diulang ia akan terus berjalan hingga tibalah waktu yang TUHAN telah siapkan. Masih banyak waktu bagi kita untuk berbuat sebelum tiba saatnya. Kalau bukan mulai sekarang kapan lagi? kalau bukan kita siapa lagi?
Ilmu bisa digali, uang bisa dicari tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua tak akan pernah terulang kembali

"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN ALLAHmu, kepadamu" (Keluaran 20:12)










RIO R. SIMBAR
17603147